Besok, UTU Gelar Turnamen Catur Teuku Umar berhadiah 25 Juta
  • UTU News
  • 06. 12. 2019
  • 0
  • 2551

MEULABOH, UTU - Dalam rangka pelestarian budaya berfikir diantara warga melalui bermain Catur dan juga bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis Universitas Teuku Umar ke-13, Universitas Teuku Umar menyelenggarakan event turnamen Catur Teuku Umar (Catoe Rimueng). Perlombaan yang berhadiah total 25 juta ini akan dilaksanakan Sabtu-Minggu, atau 7-8 Desember 2019.

Rektor UTU, Prof. Dr. Jasman J. Ma'ruf, SE., MBA mengatakan, turnamen catur ini akan diikuti oleh 250 orang peserta dari berbagai kalangan dan usia.

"Kita siap menyelenggarakan kegiatan ini dimulai besok pagi Sabtu (7/12) di Gedung Baru Universitas Teuku Umar dan dilanjutkan pelaksanaannya di Aula Utama Kampus UTU." Kata Prof. Jasman

Lanjutnya, kita berharap kepada seluruh peserta yang telah mendaftar untuk hadir ke kampus UTU dan mengikuti turnamen ini sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia, jika ada yang tidak hadir maka kepesertaannya gugur dan dianggap mengundurkan diri.

"Output dari kegiatan ini dapat membentuk kepribadian peserta yang memiliki karakter dan pemikiran cemerlang serta mengenang perjuangan Pahlawan Nasional Teuku Umar dalam berperang melawan belanda, dengan menggunakan siasat-siasat jitu yang sulit dipahami oleh Belanda." ujarnya

Prof. Jasman menambahkan ini adalah salah satu cara kita mempromosikan nilai-nilai perjuangan dan sejarah Teuku Umar Johan Pahlawan. "Ini even perdana pergelaran turnamen catur teuku umar yang dibuka untuk masyarakat umum, jika tahun-tahun sebelumnya catur ini dipertandingkan khusus untuk mahasiswa dalam event UTU Awards." Terangnya

Adapun rincian hadiah uang tunai dalam catur teuku umar ini adalah Juara 1 (Rp. 7.500.000,-), Juara II (RpRp. 6.000.000,-), dan Juara III (Rp. 5.000.000,-). Sementara juara Harapan I dan II masing-masing akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 4.000.000,- dan Rp. 3.000.000,-.

Ini Kisah Catur Teuku Umar

Catur Teuku Umar, pertama kali dikomersialkan di Belanda dengan nama Teoekoe Oemar Spel pada tahun 1898, persis setahun sebelum Teuku Umar syahid.

Permainan tersebut dijual seharga 90 sen. Kala itu, Belanda sedang gencar-gencarnya mencari dan mengejar pasukan Teuku Umar.

Teuku Umar bukan hanya pejuang yang tangkas dalam berperang. Ia juga seorang yang sangat cerdas. Taktik dan manuvernya dalam perang gerilya sering tak terduga dan mengejutkan.

Sebetulnya catur ini menggambarkan tentang taktik perang gerilya yang dimainkan Teuku Umar dalam melawan pasukan Belanda yang memiliki senjata relatif lebih canggih. Namun, dengan kehebatan strategi dan taktik gerilyanya, tak jarang pasukan Teuku Umar memenangkan pertempuran.

Pemain catur dapat berperan sebagai pengendali para gerilyawan yang strateginya dimulai dari delapan gerilyawan sedang mengepung tiga prajurit Belanda yang berposisi di titik sentral papan catur. Pasukan Teuku Umar mempunyai 14 gerilyawan cadangan yang bertugas mem- _backup_ dari belakang agar serangan Belanda tidak tembus. Jika Belanda sudah terkunci dan tak bisa bergerak lagi, maka pemain bidak Belanda pun kalah. Jika sebaliknya, gerilyawan tak sanggup mengunci serdadu Belanda, maka ia yang kalah. (Aduwina / Humas UTU).

Komentar :

Lainnya :