MEULABOH, UTU - Universitas Teuku Umar (UTU) menunjukkan komitmentnya terhadap keterbukaan informasi publik, hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) UTU dalam monitoring dan evaluasi tentang penyelenggaraan keterbukaan informasi yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP). Kegiatan yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu dilangsungkan di Hotel Mercure Jakarta Batavia, Selasa (15/10).
Rektor UTU, Prof. Dr. Jasman J. Ma'ruf, SE., MBA didampingi Ketua Unit Pelaksana PPID UTU, Aduwina, S.Sos., M.Sc memaparkan berbagai proses penyelenggaraan keterbukaan informasi di lingkungan UTU. Tidak hanya itu, sebagai barometer yang menjadi ketentuan penilaian KIP pada tahun ini, Prof. Jasman juga memaparkan inovasi yang telah dilakukan oleh PPID UTU dan inovasi yang akan diterapkan.
“Sebagai kampus yang memiliki visi sebagai sumber Inspirasi dan Referensi, maka sudah barang tentu inovasi yang menghasilkan referensi (informasi) mutlak diperlukan,” ujar Prof. Jasman
Lebih lanjut, Rektor memaparkan UTU sangat berkomitmen terhadap keterbukaan informasi publik. "Di UTU, Rektor sendiri memimpin reformasi layanan informasi publik, bersama PPID yang ditunjuk, setiap bulan mengevaluasi kemajuan dan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi."
Untuk mencapai layanan informasi kepada masyarakat, selain penguatan internal lewat integrasi pengelola website universitas dan fakultas, juga sejumlah kolaborasi dengan masyarakat dilakukan oleh UTU. Dua inovasi kolaborasi yang dipaparkan Rektor mendapat sambutan positif dari komisioner dan dewan penilai, yaitu kolaborasi pengedaran 10.000 eks majalah UTU.News setiap bulannya yang disisipkan ke Koran harian Serambi Indonesia. Selain itu, UTU berkolaborasi dengan RRI Pro 2 Meulaboh dalam program "UTU Menyapa" yang disiarkan setiap hari selasa.
"Tidak semua masyarakat terkoneksi internet, maka kami menyebarkan informasi tentang UTU lewat majalah UTU.News berkolaborasi dengan Harian Serambi Indonesia dan program "UTU Menyapa" berkolaborasi dengan RRI. Kedua bentuk kolaborasi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, bahkan kita bisa interaktif lewat radio." Ujar Prof. Jasman.
Pada presentasi yang dilakukan dihadapan ketiga penilai, yakni Cecep Suryadi, Danardono Siradjudin dan Dr. Fal Harmonis juga dipaparkan bahwa salah satu dampak nyata dari keterbukaan yang telah dilakukan UTU adalah berbagai capaian prositif. Saat ini persentase mahasiswa dari luar Aceh (Jawa, kalimantan dan sumatera) mencapai 22 % dan trennya meningkat dari tahun ke tahun. Kemudian termasuk pelaporan LHKPN 100%.
“Ini partisipasi perdana UTU dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) KIP, harapannya UTU menjadi salah satu perguruan tinggi yang masuk dalam kategori cukup informatif,” harapnya.
Sementara itu, ditemui disela-sela presentasi monitoring dan evaluasi, Ketua KIP RI Gede Narayana mengatakan bahwa dalam keterbukaan informasi, KIP menggalakkan semua lembaga, salah satunya perguruan tinggi untuk mengoptimalisasi penyelenggaraan keterbukaan informasi bagi publik. Untuk itu, tandasnya, ke depan pihaknya ingin perguruan tinggi bisa menjadi contoh dalam pelaksanaan penyelenggaraan keterbukaan informasi publik.
“Ke depan, dengan kegiatan semacam ini, keterbukaan informasi publik yang ada di berbagai lembaga dan khususnya perguruan tinggi bisa lebih meningkat,” pungkasnya. (AP).