Prof. Madyan,  “Ciptakan Program Baru di UTU”
  • UTU News
  • 22. 05. 2018
  • 0
  • 1392

MEULABOH - Prof. Medyan menyarankan, Pimpinan Universitas Teuku Umar (UTU) perlu membuat skala prioritas, spesifikasi khusus dalam membangun UTU ke depan. Kalau dicaplok semua, diaduk semua akan susah nantinya. “UTU harus ciptakan program baru yang  belum pernah ada di universitas lain”.  

Potensi Barat Selatan Aceh (Barsela)  itu lebih kepada perkebunan, marine dan parawisata yang menonjol. “Lebih bagus, ada program di UTU tapi belum ada di Unsyiah. Itu lebih hebat, dan harus jalan”, ujar Prof. Medyan ketika ditemui Tim UTU News di ruang kerjanya, di Unsyiah, belum lama ini.

Visi misi Universitas Teuku Umar (UTU)  mengenai marine  and  industry  yang telah digagas oleh pimpinan lembaga pendidikan tersebut harus direalisasikan. Ketika ditanya, “menurut bapak apa yang cocok dikembangkan di UTU. “Bagi saya yang cocok dikembangkan di UTU ke depan adalah marine dan perkebunan.  Ini harus difokuskan ke program studinya di Fakultas yang ada  di UTU”, jawab Prof. Medyan, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Tekni Unsyiah, Banda Aceh.

Prof. Dr. Ir. Medyan Reza, M. Eng mengatakan, untuk pengembangan marine dan perkebunan perlu dilakukan kerja sama dengan Unsyiah dan dengan universitas lainnya, profesor tentang perikanan sudah banyak di Unsyiah, karena dosen UTU kan masih muda, masih perlu belajar banyak”. Ujar Prof. Medyan.

Berkenaan dengan visi misi UTU antara lain, mengenai riset, inovasi kratif dan berdaya saing tinggi, menurut Prof. Madyan, dari sekarang harus benar-benar dipersiapkan, apalagi di Unsyiah Program Doktor sudah lama ada. Maksudnya, bagi tenaga dosen UTU yang ingin melanjutkan kuliah S3 di Unsyiah lebih mudah dalam berkomunikasi, dan juga masih bisa bekerja di tempat asalnya.

Prof. Medyan juga mempertanyakan, UTU yang berada ditengah-tengah Wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela), apa kontribusi Pemerintah Daerah Barat Selatan untuk UTU. Prof. Medyan memberikan contoh, seperti Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya.  “Saya amati, Aceh Jaya kecil sekali kontribusinya untuk kemajuan UTU. Padahal orang-orang yang duduk di pemerintahan Aceh Jaya itu adalah orang-orang Barsela juga. Seharusnya  Pemda Aceh Jaya dan juga Pemda Barat Selatan bisa memberikan dorongan utuk kemajuan UTU ke depan, walaupun sudah negeri”, tegas Prof. Madyan.  Menurut Prof. Medyan, jika  semua pihak tidak ingin mendorong dan membantu UTU, ini akan susah meningkatkan dan mewujudkan visi misi karena SDM UTU masih sangat kurang.

Dalam kesempatan itu, Prof. Medyan juga mengingatkan, mulai sekarang UTU perlu  meletakkan fondasi yang menjadi prioritas, yang menjadi khasnya UTU dalam membangun, baik SDM maupun dari segi fisik, apa yang menjadi dominan, jangan ikuti Unsyiah, jangan menyaingi Unsyiah. (Muzakkir)

 

Lainnya :