Pimpinan Fakultas Ekonomi UTU Gelar Workshop Akuntansi Agrikultur
  • UTU News
  • 31. 03. 2019
  • 0
  • 1691

MEULABOH – Jajaran Fakultas Ekonomi-Universitas Teuku Umar (FE-UTU) untuk pertama kali melakukan Revisi Kurikulum Program Studi (Prodi) Akuntansi dan Workshop Akuntansi Agrikultur. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, yang berlangsung Aula Utama UTU, 29-30 Maret 2019.

Kegiatan yang dibuka Dekan FE UTU, Dr. T. Zulham, SE.,M.Si, diikuti  dosen dan seluruh mahasiswa Prodi Akuntansi sebagai peserta. Dalam kegiatan revisi kurikulum juga hadir  Perwakilan PT Socfindo, PT KTS, Perbankan, BPJS (Tenaga Kerja dan Kesehatan), dan dari Pemerintah Daerah.

Dekan T. Zulham dalam sambutannya mengatakan, “revisi kurikulum ini merupakan langkah maju untuk menguatkan kurikulum Prodi Akuntansi ke depan, agar mampu mengimplementasikan visi prodi dan universitas serta dapat menjawab tantangan perkembangan teknologi yang terus berkembang saat ini”.

Ketua Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UTU, Budiyanto, SE.,M.Sc menjelaskan,  kegiatan hari pertama (29 Maret 2019) dimulai dengan kegiatan Revisi Kurikulum Prodi Akuntansi FE UTU. Revisi kurikulum tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan setelah 2 tahun berdirinya Prodi Akuntansi. Tujuan revisi kurikulum adalah untuk mengimplementasikan Visi UTU menjadi sumber inspirasi dan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan bisnis disektor industri berbasis agro and marine.

Selain itu juga, Revisi Prodi Akuntansi tersebut dilakukan dalam rangka mengimplementasikan visi universitas ke dalam visi prodi, maka diperlukan kurikulum yang mampu mencerminkan visi prodi maupun universitas yaitu dengan menyusun mata kuliah yang relevan dengan tujuan prodi dan universitas serta adaptif terhadap perkembangan terkini di bidang keilmuan maupun bidang lainnya.

Menurut Budiyanto, Prodi Akuntansi FE UTU bertekad untuk menjadi program studi yang memiliki ciri kekhususan akuntansi di bidang agro and marine industry. Untuk melaksanakan revisi kurikulum tersebut Prodi Akuntansi mengundang narasumber profesional secara akademis maupun praktik, yaitu Ibu Dr. Dwi Martani, CA, CPA., salah seorang dosen senior Departemen Akuntansi FEB UI dan praktisi akuntansi & audit pada beberapa organisasi pemerintahan, BUMN maupun perusahaan multinasional.

Menurut Dwi Martani, Kurikulum Prodi Akuntansi Universitas Teuku Umar (UTU) tidak musti harus menyesuaikan dengan Kurikulum Prodi Akuntansi yang sudah ada (misalnya UI, UGM, dan lain-lain). Namun, sebaiknya menyusun kurikulum yang mampu menjawab tantangan penyerapan tenaga kerja bagi alumni ke depan melalui pemanfaatan potensi wilayah yang dimiliki serta adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Menurut Dwi Martani, untuk menjawab tantangan tersebut jika diselaraskan dengan visi universitas dan prodi, maka Kurikulum Prodi Akuntansi UTU perlu dilakukan revisi, misalnya dengan menambahkan matakuliah Akuntansi Agrikultur sebagai salah satu matakuliah yang relevan dipraktikkan pada industri berbasis agro and marine.

Budiyanto juga menjelaskan, kegiatan yang bertema  “Workshop Akuntansi Agrikultur (PSAK 69)” dilaksanakan pada hari kedua, 30 Maret 2019. Tujuan workshop ini untuk memberikan pemahaman kepada dosen dan mahasiswa akuntansi terkait standar akuntansi yang diterapkan untuk perusahaan yang bergerak dibidang agro and marine, misalnya; perusahaan perkebunan, kehutanan, pertanian, kelauatan dan perikanan.

Perusahaan-perusahaan tersebut dalam mencatat persediaannya menggunakan PSAK 69 (standar akuntansi khusus bidang agrikultur). Sebagai contoh perusahaan perkebunan kelapa sawit ketika akan melaporkan aset tanaman serta buahnya ke dalam laporan keuangan, maka harus menggunakan aturan PSAK No 69, yaitu mencatat nilai tanamannya dimulai dari penanaman, perawatan hingga panen. Pohon kelapa sawit disebut Aset Biologis, sedangkan tandan buah segar disebut dengan Produk Agrikultur dan dinilai menggunakan nilai wajar (fair value), ujar Dwi Martani yang dikutip Budiyanto. (Zakir)

Lainnya :