• Prodi Agribisnis
  • 15. 11. 2018
  • 0
  • 2942

Dosen UTU Kembangkan Sistem Irigasi Berbasis Solar Power

MEULABOH - Dosen Universitas Teuku Umar yang terdiri dari Sudirman Sirait dosen Program Studi Agroteknologi,  Sri Handayani  dosen  Program  Studi  Agribisnis,  Mukhlizar  dosen  Program  Studi  Teknik  Industri  Fakultas Teknik, dan Sri Maryati dosen Program Studi Agroteknologi  Fakultas Pertanian Universitas  Teuku Umar mengembangkan  Irigasi  Sprinkle  Otomatis  Bertenaga  Surya pada Kelompok  Tani Kecamatan  Meureubo Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh yang merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat skema Iptek bagi Masyarakat (IbM) dana hibah pengabdian dari Kemenristek Dikti tahun anggaran 2017. 

Sudirman Sirait sebagai ketua tim pelaksana kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) tersebut mengatakan bahwa, kegiatan Iptek bagi Masyarakat rancang bangun irigasi sprinkle otomatis bertenaga surya tersebut dapat menjadi  solusi spesifik  atas permasalahan  yang dihadapi  oleh Kelompok  Tani Ingin Makmur  dan Makmue Beusare Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat yaitu tata kelola air (water management).

“Teknologi otomatis ini merupakan inovasi dalam upaya peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi dan lebih aplikatif  serta dapat menjaga  pemberian  air sesuai dengan kebutuhan  oleh tanaman.  Penggunaan sistem kontrol otomatis di bidang irigasi memiliki dampak yang besar pada peningkatan sistem irigasi dan efisiensi penggunaan  sumber daya air serta dapat menjaga  tingkat kelengasan  tanah di lahan pertanian pada level tertentu sesuai kebutuhan tanaman,” ungkapnya kepada Redaktur UTU Web.

Lebih lanjut ia menjelaskan  bahwa sistem irigasi yang dilengkapi  dengan sistem kontrol otomatis dapat menjaga tinggi muka air (water level) dan tingkat kelembaban tanah (soil moisture) di lahan pertanian pada level tertentu. Sistem kontrol dioperasikan  dengan pemanfaatan  energi matahari dapat diterapkan  pada tempat yang tidak terdapat aliran listrik dan mampu dioperasikan  24 jam secara kontinyu. Tenaga surya dapat memberikan daya yang cukup untuk menggerakkan sistem dan dapat mengatasi masalah kebutuhan listrik. Penggunaan  tenaga surya juga dapat mengurangi  konsumsi energi lebih dari 35% sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan petani.

Dilanjutkannya  lagi bahwa teknologi  irigasi otomatis berbasis tenaga surya tersebut  juga dapat menjadi solusi spesifik atas permasalahan  yang dihadapi oleh kelompok tani di Kecamatan  Meureubo Kabupaten Aceh Barat terutama dalam hal tata kelola air (water management). Teknologi ini merupakan inovasi dalam upaya peningkatan efisiensi irigasi sekaligus merupakan teknologi otomatisasi yang lebih aplikatif.

Untuk  diketahui  bahwa,  Teknologi  inovasi  ini akan  memudahkan  dalam  pengaturan  irigasi  agar  dapat mencapai peningkatan  produktivitas  air, efisiensi tenaga kerja dan lahan pertanian. Teknologi inovasi ini memperkenalkan sistem otomatis yang akan menjadi daya tarik untuk pengembangan pertanian yang moderen, yang mengatasi keterbatasan  sumberdaya manusia dibidang pertanian serta tuntutan efisiensi penggunaan  air dengan pengaturan  otomatis  sesuai setting yang diinginkan.  Penggunaan  sistem tenaga matahari akan memberikan image “green technology”.

Rancangan jaringan irigasi sprinkle dipasang pada lahan usaha tani Kelompok Tani Makmue Beusare dan Ingin Makmur Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat dengan menggunakan  sistem perpipaan dan sistem pengaliran  menggunakan  pompa. Pipa utama yang berdiameter  ¾ inchi mengalirkan  air ke pipa 
lateral yang berdiameter  ½ inchi dan merupakan  outlet irigasi. Pemberian  air untuk tanaman dilakukan dengan penyiraman menggunakan sprinkle yang dipasang pada pipa outlet. Sistem irigasi sprinkle otomatis bertenaga surya beroperasi berdasarkan nilai kelengasan tanah (soil moisture) di lahan yang diatur sebagai nilai setpoint bawah dan setpoint atas untuk mengatur ON/OFF pompa secara otomatis. Nilai setpoint ditentukan berdasarkan hasil analisis kadar air tanah pada lahan untuk menghindari tanaman mengalami cekaman air (water stress).

Nilai kelengasan  tanah  (soil moisture)  di lahan  dideteksi  oleh sensor  soil moisture  yang di tanam  pada bedeng lahan dengan kedalaman 5 – 10 cm dan mengirimkan ke mikrokontroler. Ketika kondisi kelengasan tanah  berada  di  bawah  nilai  setpoint  bawah,  maka  mikrokontroler  akan  mengaktifkan   relay  untuk memberikan  sinyal  ke  motor  pompa  untuk  ON  dengan  status  irigasi  sprinkle  OPEN.  Demikian  juga sebaliknya   ketika   kelengasan   tanah   berada   di  atas  nilai   setpoint   atas,  maka   mikrokontroler   akan memberikan  sinyal  untuk  mengaktifkan  relay  dan  menggerakkan  motor  pompa  untuk  OFF  dan  status irigasi sprinkle CLOSE. Sistem kontrol otomatis  beroperasi  dengan memanfaatkan  energi matahari  yang telah  dirubah  ke tegangan  DC melalui  solar  charge  controller  dan  melakukan  pengisian  baterai  secara otomatis.  Sistem pompa beroperasi  dengan memanfaatkan  tegangan  dari baterai  yang telah dirubah  ke tegangan  AC melalui rangkaian  inverter.  jadi alat ini dapat diterapkan  pada tempat  yang tidak terdapat aliran  listrik  dan  mampu  dioperasikan  24  jam  secara  kontinyu.  Teknologi  inovasi  ini  juga  dilengkapi dengan rangkaian by pass yang dapat digunakan jika sistem mengalami trouble, sehingga petani tetap dapat mengoperasikan  irigasi sprinkle untuk memenuhi kebutuhan air oleh tanaman.

Lainnya :