MEULABOH - Dosen Universitas Teuku Umar yang terdiri dari Sudirman Sirait dosen Program Studi Agroteknologi, Sri Handayani dosen Program Studi Agribisnis, Mukhlizar dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, dan Sri Maryati dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar mengembangkan Irigasi Sprinkle Otomatis Bertenaga Surya pada Kelompok Tani Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh yang merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat skema Iptek bagi Masyarakat (IbM) dana hibah pengabdian dari Kemenristek Dikti tahun anggaran 2017.
Sudirman Sirait sebagai ketua tim pelaksana kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) tersebut mengatakan bahwa, kegiatan Iptek bagi Masyarakat rancang bangun irigasi sprinkle otomatis bertenaga surya tersebut dapat menjadi solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Tani Ingin Makmur dan Makmue Beusare Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat yaitu tata kelola air (water management).
“Teknologi otomatis ini merupakan inovasi dalam upaya peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi dan lebih aplikatif serta dapat menjaga pemberian air sesuai dengan kebutuhan oleh tanaman. Penggunaan sistem kontrol otomatis di bidang irigasi memiliki dampak yang besar pada peningkatan sistem irigasi dan efisiensi penggunaan sumber daya air serta dapat menjaga tingkat kelengasan tanah di lahan pertanian pada level tertentu sesuai kebutuhan tanaman,” ungkapnya kepada Redaktur UTU Web.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sistem irigasi yang dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis dapat menjaga tinggi muka air (water level) dan tingkat kelembaban tanah (soil moisture) di lahan pertanian pada level tertentu. Sistem kontrol dioperasikan dengan pemanfaatan energi matahari dapat diterapkan pada tempat yang tidak terdapat aliran listrik dan mampu dioperasikan 24 jam secara kontinyu. Tenaga surya dapat memberikan daya yang cukup untuk menggerakkan sistem dan dapat mengatasi masalah kebutuhan listrik. Penggunaan tenaga surya juga dapat mengurangi konsumsi energi lebih dari 35% sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan petani.
Dilanjutkannya lagi bahwa teknologi irigasi otomatis berbasis tenaga surya tersebut juga dapat menjadi solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat terutama dalam hal tata kelola air (water management). Teknologi ini merupakan inovasi dalam upaya peningkatan efisiensi irigasi sekaligus merupakan teknologi otomatisasi yang lebih aplikatif.
Untuk diketahui bahwa, Teknologi inovasi ini akan memudahkan dalam pengaturan irigasi agar dapat mencapai peningkatan produktivitas air, efisiensi tenaga kerja dan lahan pertanian. Teknologi inovasi ini memperkenalkan sistem otomatis yang akan menjadi daya tarik untuk pengembangan pertanian yang moderen, yang mengatasi keterbatasan sumberdaya manusia dibidang pertanian serta tuntutan efisiensi penggunaan air dengan pengaturan otomatis sesuai setting yang diinginkan. Penggunaan sistem tenaga matahari akan memberikan image “green technology”.
Rancangan jaringan irigasi sprinkle dipasang pada lahan usaha tani Kelompok Tani Makmue Beusare dan Ingin Makmur Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat dengan menggunakan sistem perpipaan dan sistem pengaliran menggunakan pompa. Pipa utama yang berdiameter ¾ inchi mengalirkan air ke pipa
lateral yang berdiameter ½ inchi dan merupakan outlet irigasi. Pemberian air untuk tanaman dilakukan dengan penyiraman menggunakan sprinkle yang dipasang pada pipa outlet. Sistem irigasi sprinkle otomatis bertenaga surya beroperasi berdasarkan nilai kelengasan tanah (soil moisture) di lahan yang diatur sebagai nilai setpoint bawah dan setpoint atas untuk mengatur ON/OFF pompa secara otomatis. Nilai setpoint ditentukan berdasarkan hasil analisis kadar air tanah pada lahan untuk menghindari tanaman mengalami cekaman air (water stress).
Nilai kelengasan tanah (soil moisture) di lahan dideteksi oleh sensor soil moisture yang di tanam pada bedeng lahan dengan kedalaman 5 – 10 cm dan mengirimkan ke mikrokontroler. Ketika kondisi kelengasan tanah berada di bawah nilai setpoint bawah, maka mikrokontroler akan mengaktifkan relay untuk memberikan sinyal ke motor pompa untuk ON dengan status irigasi sprinkle OPEN. Demikian juga sebaliknya ketika kelengasan tanah berada di atas nilai setpoint atas, maka mikrokontroler akan memberikan sinyal untuk mengaktifkan relay dan menggerakkan motor pompa untuk OFF dan status irigasi sprinkle CLOSE. Sistem kontrol otomatis beroperasi dengan memanfaatkan energi matahari yang telah dirubah ke tegangan DC melalui solar charge controller dan melakukan pengisian baterai secara otomatis. Sistem pompa beroperasi dengan memanfaatkan tegangan dari baterai yang telah dirubah ke tegangan AC melalui rangkaian inverter. jadi alat ini dapat diterapkan pada tempat yang tidak terdapat aliran listrik dan mampu dioperasikan 24 jam secara kontinyu. Teknologi inovasi ini juga dilengkapi dengan rangkaian by pass yang dapat digunakan jika sistem mengalami trouble, sehingga petani tetap dapat mengoperasikan irigasi sprinkle untuk memenuhi kebutuhan air oleh tanaman.