Ilham Saputra KPU-RI,
  • UTU News
  • 11. 12. 2018
  • 0
  • 1990

MEULABOH - Ilham Saputra menegaskan, salah satu konsep membangun pendidikan yang berkualitas  pro kepada masyarakat. Untuk itu, Universitas Teuku Umar (UTU) harus mampu membaur dengan masyarakat, menciptakan kebijakan-kebijakan yang memang pro masyarakat.

Ilham Saputra menegaskan hal itu, ketika bincang-bincang dengan Tim Redaksi UTU News, usai memberikan kuliah umum di depan mahasiswa UTU. Kuliah umum yang disampaikan Ilham Saputra dalam kegiatan Goes To Campus bertema, “Pemilih Milenial No Rasis, No Golput, No Hoax, Cerdas Memilih”, berlangsung 29 November 2018, di Aula Utama UTU.

Ilham Saputra, S.IP, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat mengatakan, sekarang ini banyak sekali kampus-kampus lain, kerjanya dan kebijakannya hanya berurusan dengan birokrasi elit-elit saja. Karenanya sangat penting bagi pengelola UTU, termasuk mahasiswa setelah memperoleh ilmu dan sarjana dari UTU harus membauar dengan masyarakat banyak, bekerja untuk masyarajat, menjadi pemimpin dalam masyarakat dengan  menghasilkan sesuatu bagi kemajuan masyarakat Barat Selatan Aceh khususnya, yang kemudian bisa memunculkan kader-kader nasional  untuk  membangun indonesia secara lebih baik.

Dalam kesempatan itu, para dosen yang mengajar di UTU sebagai tulang punggung dalam sebuah universitas harus mampu terus menerus meningkatkan kualitas mengajarnya, meningkatkan kualitas ilmu pengetahuannya dengan banyak membaca,  berkonstribusi dalam penulisan-penulisan jurnal atau karya ilmiah lainnya, disamping itu juga harus konsen dan fokus terhadap persoalan masyarakat.  “Bagaimanapun, persoalan yang terjadi dalam masyarakat sangat penting menjadi perhatian  agar nanti sarjana yang dihasilkan oleh UTU bisa menghasilkan sesuatu yang sangat berguna bagi masyarakat banyak”, ujar Ilham Saputra putra kelahiran Aceh.

Ilham juga mengimbau kepada semua pemilih, dosen, mahasiswa dan segenap masyarakat, “pilih-lah pemimpin dan wakil rakyat yang bersih dan berakhlak dalam pemilu 2019. Jangan pilih mantan-mantan koruptor sebagai pemimpin”. Ilham mengingatkan, generasi milenial punya andil besar dalam menentukan bangsa dan negara ini. Untuk itu, generasi milenial harus kritis dalam melihat latar belakang calon pemimpin yang akan dipilih. Mahasiswa tidak boleh terpengaruh oleh hal-hal diluar kapasitas dan kapabilitas calon. “Jadilah generasi yang sadar politik untuk memajukan demokrasi yang damai demi kelancaran pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak dengan memilih Presiden dan Wakil Presiden, memilih anggota DPR-RI, DPRD Provinsi, DPRD Kebupaten/Kota dan memilih DPD-RI. (***)

Lainnya :