Dosen UTU Raih Best Paper di Konferensi Internasional (5th ICITB) 2019 di Bandar Lampung
  • UTU News
  • 13. 12. 2019
  • 0
  • 3001

MEULABOH, UTU - Teuku Athaillah S.P., M.Si, Dosen Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar berhsil meraih Best Paper di 5th International Conference on Information Technology and Business (ICITB) 2019. Konferensi yang diprakasai oleh IIB Darmajaya Bandar Lampung ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Emersia, Rabu, (11/12/19).

Athaillah menjadi best paper kedua dalam topik ekonomi dan bisnis dengan judul "Performance Analysis of The Local Salt Supply Chain in Pidie Regency, Aceh, Indonesia". Sementara paper berjudul Customer Preferences on Web Design Toward Online Food Delivery Business in Bandar Lampung Indonesia, menjadi terbaik pertama atas nama pemakalah dari Malaysia. Serta paper berjudul Collaborative Governance Lampung Province Promotional Tourism Promotion Based on Digital Media berasal dari STMIK Pringsewu ditempat ketiga.

ICITB adalah Konferensi Internasional tahunan yang dilakukan secara teratur oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya sejak tahun 2014.

Konferensi yang mengangkat tema “Empowering Business with Technology and Challenges in Big Data” ini menghadirkan Ilyas Ozer, M.Sc., Ph.D. selaku Vice-dean Faculty of Engineering and Natural Sciences Bandirma Onyedi Eylul University Balikesir, Turkey; Akhmad Unggul P., Ph.D. selaku Postgraduate Lecturer IBI Darmajaya; dan Dr. RZ Abdul Aziz, S.T., M.T. selaku Vice Rector I IBI Darmajaya.

Athaillah kepada media UTU.News menjelaskan ICITB 2019 bertujuan untuk
memperluas disiplin ilmu dari big data dan analisis bisnis berdasarkan pandangan ahli dan peneliti. Selain dari Indonesia, peserta yang mengikuti conference ini juga berasal dari luar negeri terdiri dari Malaysia, Rusia, Thailand, Uganda, dan Kenya,” bebernya.

Lanjutnya, Era Revolusi Industri 4.0, pemanfaatan teknologi kian menjadi kebutuhan yang sangat penting. Perusahaan mapan sekalipun mau tidak mau harus menjadikan teknologi digital untuk menjamin eksistensi bisnisnya. “Bila hanya mengandalkan model bisnis lama bukan tidak mungkin bisnisnya akan terpuruk. Apalagi, saat ini, disrupsi digital sudah menggerus berbagai sektor, seperti transportasi, ritel, keuangan, logistik dan sektor lainnya,” ungkapnya.

Bisnis berbasis digital adalah masa depan pembangunan Indonesia. Hal ini bukan sekedar jargon. “Mengingat, data statistik pun mengonfirmasi kian masifnya ekonomi digital di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan, saat ini, kita sudah berada pada fase III yang dikenal dengan fase extracting, yaitu fase yang sudah terjadi sejak 2010-2025. Proses ini memiliki peran penting dalam proses penggabungan teknologi dengan manusia,” bebernya.

Keikutsertaan pada konferensi ini merupakan bagian dari upaya diseminasi hasil penelitian dosen FP-UTU sebagai bentuk sumbangsih ilmu pengetahuan kepada masyarakat dan inovasi hasil karya dosen untuk mendukung pengembangan technologi informasi di Indonesia.

Acara ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai negara yang masing-masing juga mempresentasikan hasil-hasil risetnya. Selain untuk mempresentasikan hasil riset, keikutsertaan ini juga dalam rangka meningkatkan jumlah publikasi dosen UTU di jurnal internasional, khususnya yang terindeks Scopus.

Sesuai dengan Visi UTU menjadi kampus sumber Inspirasi dan Referensi dalam berbagai bidang. Publikasi mutlak harus dilakukan oleh para Dosen disemua prodi dalam lingkup UTU. (Aduwina / Humas UTU).

Komentar :

Lainnya :